Wednesday, February 3, 2010

Bingung? Tanya Supir Taksi

Saya baru saja menyadari kalau sumber informasi paling akurat dan terpercaya yang ada di seantero Jakarta ini bukan nomor 108 atau kantor polisi. Sumber informasi tersebut tak lain dan tak bukan adalah... SUPIR TAKSI.

Jelas kalau urusan jalan supir taksi bisa dibilang memiliki pengetahuan terpercaya. Mau pergi ke pelosok manapun di Jakarta kalau memang dapat supir taksi (yang handal, karena ada supir taksi juga yang malah balik nanya karena sama-sama buta arah. Kenapa jadi supir taksi kalau begitu??) bisa dipastikan kita akan sampai tujuan.

Tapi supir taksi punya pengetahuan lain selain jalan. Pernah, saya naik taksi yang supirnya memberikan informasi yang lumayan mendetail soal prostitusi jalanan di Jakarta. Mulai dari spot tempat menemukan perempuan 'gituan' di Jakarta Pusat sampai Jakarta Utara, tarif yang dipasang, cara mengenali para pekerja malam (konon kata si bapak supir, para kupu-kupu malam biasanya berdiri di dekat tukang ojek. Biar gampang lari) dan jenis tamu seperti apa yang biasa mencari mereka. Dalam arti begini, tamu katakanlah dari Indonesia, biasa nyari perempuan dari daerah ini. Bule dari daerah ini, Arab dari daerah ini, Tionghoa dari daerah ini dan sebagainya.. Informasinya lebih dari lengkap dan waktu gue tanya si bapak ini tahu darimana jawabannya sederhana : "Saya suka nganterin tamu nyari begituan, mbak"



Nah kemarin entah bagaimana saya mendapatkan supir taksi yang memiliki pengetahuan luas soal narkoba. Berawal dari pembicaraan tentang Sammy Kerispatih yang tertangkap polisi pada saat menggunakan shabu-shabu, pembahasan pun meluas ke arah apakah shabu-shabu itu (saya baru tahu kalau shabu-shabu itu harganya mahal. 400 ribu per mili makanya target market selebriti dan orang-orang menengah ke atas), sistem penjualan, keuntungan yang diperoleh, cara memakai dan lain-lain. Si bapak ternyata mendapatkan informasi dari bandar narkoba yang pernah numpang taksinya seharian untuk berjualan. Si bapak bilang juga kalau seharian itu dia deg-degan setengah mampus karena takut tertangkap tapi si bandar sambil ketawa bilang gini : "Saya kan jualan narkoba pak bukan siomay. Jadi ga pake acara teriak-teriak. Tenang aja" Bener juga, hehe

Kata-kata si supir taksi yang paling ingat adalah ini:

"Saya juga ditawarin make mbak sama bandarnya. Gratisan pertama kali. Tapi saya ga mau. Logikanya aja deh mbak. Kalau saya nagih bingung ntar bayarnya."

Hoho setuju pak.

0 comments:

Post a Comment