Monday, February 8, 2010

Menjadi Sales Door To Door

Pertama kali nerbitin novel (Orang Ketiga, GagasMedia Publisher), pertama kali mencoba mempromosikan dari orang ke orang. Dalam kepala sih bayangannya menyenangkan. Menghubungi nama semua teman yang ada di friend list facebook (yang kebetulan lumayan panjang dan banyak itu), memberitahu satu persatu kalau saya sudah menerbitkan novel dan meminta mereka untuk membeli novel tersebut -kalau tertarik. Ga maksa kok, beneran deh *liar*

Eniwei pesan tersusun dan dikirimkan ke masing-masing orang. Tidak butuh lama untuk kemudian mendapatkan respon yang beragam dari teman-teman tercinta. Respon yang membuat saya senang, bengong sampai emosi. Serius. Karena ternyata reaksi orang berbeda-beda and you can actually tell their personality by their response. Upaya strategi promosi kecil-kecilan ini sontak berubah menjadi semacam 'eksperimen sosial' buat gue. Hahaha... nice :))

Jadi saya menyusun daftar respon yang diberikan teman-teman atas strategi promosi yang saya lakukan dan membuat kategorisasi berdasarkan respon tersebut. Dan kategorinya adalah *silahkan dibaca dengan menggunakan backsound* :



1. Teman Yang Manis : jenis teman yang satu ini dengan bahasa berbunga mengucapkan selamat, terkadang kekaguman dan berjanji akan menyempatkan diri akan membeli. Saya selalu punya dorongan untuk loncat-loncat sendiri setiap kali membaca reaksi teman yang seperti ini. Kalau ada di depan muka sudah saya pelukin pasti :p Semoga janji membeli tetap dipenuhi. Btw kategori ini adalah kategori dengan jumlah individu terbesar. Jadi dari semua balasan yang saya terima rata-rata, responnya manis. Jadi (hampir) semua teman-teman saya adalah anak manis :))

2. Teman Yang Apresiatif : di antara semua teman, mungkin kategori ini yang saya tulis dengan menggunakan tinta emas. Beberapa teman langsung menuju TKP untuk mencari buku saya *terharu* Sayangnya karena buku ini masih anyar baru gres kinyis-kinyis jadi mungkin distribusi belum terlaksana dengan luas. Sekali lagi, maaf ya teman-teman yang sudah susah payah mencari. Pasti akan sampai ke tempat kalian kok

3. Teman Masa Kecil : kebanyakan teman-teman kecil saya memang sudah tahu kalau saya suka menulis dan hampir semua menyebutkan kata ini pada awal messej balasan "Akhirnyaaaaaa" Yes, thanks all for your support ya guys. Akhirnya saya beranak juga :))

4. Teman Dengan Keingintahuan Besar : Beberapa teman bertanya cara saya menerbitkan novel, meminta saya mempublish review novel saya sendiri *bisa ga sih mereview novel diri sendiri ?* di blog dan sebagainya. Keingintahuan yang saya acungi jempols (artinya dua jempol tangan. Empat, kalau pake kaki sekalian)

5. Teman Ga Mau Rugi : Jreeenggg jreeeeengggg. Oke beberapa teman meminta saya untuk memberi mereka gratisan. Hahahahahaa... beberapa ada yang mengucapkan dengan nada bercanda tapi beberapa ada yang serius loh. Ada yang bilang gini "Masa promosi lo ga ngasih gratisan??" atau "Masa buat gue ga ada gratisannya??" --> diucapkan oleh seseorang yang ketemu gue dalam sebulan aja jarang banget atau "Buat apa lo sebarin via fesbuk kalo ga ngasih gratisan?" Okeh first of all ada yang perlu diklarifikasi di sini. Sampel gratis yang diberikan publisher ke saya hanya berjumlah 10 buku. Sepuluh buku ini sudah saya sisihkan orangtua saya (yang memang harus diberi gratisan karena memang mereka yang sudah memberi saya makan dari kecil sampai sekarang), sahabat saya yang memang adalah sumber insipirasi utama novel ini dan sepupu saya yang merupakan salah satu orang pertama yang membaca novel saya ketika sudah jadi dan menyemangati saya untuk mengirimkan naskah novel ke penerbit. Sisanya saya berikan pada orang-orang terdekat yang memang ada di sekitar saya dan membantu saya mempromosikan novel ini nantinya. Bisa lihat kenapa saya tidak bisa memberi sampel gratis ke banyak orang? Kedua, saya membuat novel ini selain untuk kesenangan, tentu saja untuk dibeli. Kalau semua orang tidak membeli, kemudian saya dapat duit darimana? Yang tidak banyak orang tahu novel ini adalah batu pijakan pertama saya untuk mencari tambatan hati dalam bidang pekerjaan lainnya. As many of you may know, saya tidak menyukai pekerjaan sebagai PNS saat ini. Jadi kalau saya memiliki tiga novel yang sukses, saya ingin keluar dari pekerjaan sebagai abdi negara. There, I say it. Bisa tambah lihat lagi kenapa saya semakin tidak bisa memberikan sampel gratis? Jadi maaf kalau tidak bisa memberi sampel gratis yang diminta. Pleaseeeee... beli ya. Pretty pretty please. Bagus kok *gyahahahahaha*

5. Teman Ngelunjak. Hohoho ini kategori yang paling bikin saya kaget. Dan emosi. Ada ya orang macam gini? Dan nggak cuma satu, ada beberapa meskipun memang tidak banyak. Ada teman yang sepertinya menganggap dirinya sangat istimewa dibandingkan teman saya yang lain dan mengatakan ini dalam messejnya (dengan nada memerintah tanpa meminta tolong) :"Kirim saja ke alamat ini. Kalau tidak, tidak akan saya baca" Reaksi pertama tentu saja saya ingin mengatakan balasan seperti ini :" WHO THE HELL DO YOU THINK YOU ARE????? Lo baca juga ga ada untungnya buat gue. Mati aja lo" There, I'm such a short tempered person. Tapi ya sudahlah. Sambil mengelus dada saya membalas dengan nada manis :"beli aja di toko buku terdekat ya."

Uq, sahabat saya yang berdomisili di Palu, juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Namun nada pesannya lebih manis : "Dith, takutnya di Palu buku lo nggak nyampe. Kirimin ya. Please? Pengen baca nih." Beda kan nada pesannya dibanding nada pesan ngelunjak di atas? Bisa mengerti kan kenapa saya menyebut teman yang di atas sebagai teman yang ngelunjak?

Tapi sebenarnya saya menemukan diri saya terkagum-kagum dengan banyaknya respon yang diberikan teman-teman atas iklan yang kirim ke berbagai jaringan sosial utamanya fesbuk. Terimakasih ya teman-teman semua. Beli ya *hahahahahaha, intinya ini* Dan lebih terkagum-kagum lagi ketika berhadapan dengan sekian banyak respon yang membuat saya merasa seperti seorang laborat yang sedang melakukan eksperimen dalam kehidupan sosial. Ketegori di atas bukan hendak menjelek-jelekkan siapa pun. Saya hanya bersikap obyektif, seperti saya yang biasa.

Yang paling penting saya sekarang bisa berempati dengan sales door to door. Ga gampang ya ternyata? Hehehe... Keep up the good work for all the sales !!! Buy my book !!! :p

0 comments:

Post a Comment