Tuesday, February 23, 2010

To Tell Or Not To Tell

Ketika kemarin bersua dengan Izzie, sahabat saya itu dengan bijaksananya berkata: "Dith ingat. Mulai sekarang lebih banyak orang yang ngeliat lo. Hati-hati kalau bicara."

Dan baru saja ayahanda tercinta menasehati saya bahwa yang namanya bercerita apalagi berpendapat tetap harus punya batasan. Bukan hanya perkara sebuah cerita merupakan sebuah kenyataan atau tidak namun lebih kepada pihak-pihak yang barangkali akan merasa tersakiti dengan pendapat yang saya lontarkan (dan saya rasa ujung dari nasihatnya adalah, apakah kemudian orang yang tersakiti oleh saya tadi menyakiti saya balik. Life is ruled by carma, afterall).

Tidak dapat dipungkiri, sejak adanya berbagai jaringan sosial di dunia maya mulai dari facebook, twitter hingga blog, semua orang bebas mengekspresikan perasaan dan pendapatnya dalam konteks yang lebih luas dalam arti apa yang diungkapkannya bisa dengan cepat mendapatkan respon dari orang lain. Menyenangkan, tapi banyak orang kemudian lupa bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah dua sisi mata uang. Kebebasan itu kemudian memiliki konsekuensi yang tidak sedikit. Mulai dari reaksi tidak suka sederhana seperti komentar pedas hingga tuntutan hukum. Yang terbaru adalah kasus motivator handal, Mario Teguh, yang harus menutup akun twitternya karena salah satu tweetnya mengundang reaksi keras karena menyinggung perasaan wanita.

Saya yang dulu mungkin akan bersikap keras kepala. Saya akan berkata seperti ini: "Ini hak saya untuk berbicara. Dijamin oleh undang-undang. Siapa pun tidak boleh melarang" Memang tidak ada yang melarang, tapi tidak ada yang melarang orang lain untuk membaca dan bereaksi keras pula kan?

Saya rasa saya memahami hal ini sedikit demi sedikit. Saya masih akan tetap menulis apa yang saya kehendaki sesuka hati saya, namun untuk mempublishnya akan ada beberapa pertimbangan lebih. Saya sadar sekarang hidup tidak pernah sendiri, jadi kalau memang ada yang merasa berkeberatan silahkan hubungi saya langsung dan mari bicara..

..sambil ngeteh *loh?!*

2 comments:

  1. hwakakakak...gw selalu suka baca tulisan lo..

    well...sekarang lo udah mulai jd public figure..so be carefull..drpd tar kena masalah n bawa2 instansi t4 kerja lo...tar lo yg kena marah bos lg :D

    kangen ama lo...kangen ngobrol sm seorang wanita yg berotak pria..kangen jalan2 n nyobain kendaraan umum bareng...hwaaa...gak sabar >_<

    ReplyDelete
  2. hahahahaha gue juga ga sabar jalan ama lo. ayo dani kemariiiii^^

    ReplyDelete