Friday, March 26, 2010

Untuk "Anda"

Saya sebenarnya sudah lama ingin bertanya ini kepada "Anda"

Kenapa sih Anda selalu bersikap sentimen kepada saya, seolah-olah saya adalah musuh Anda?
Semua hal yang saya lakukan Anda komentari dengan semena-mena
Mending kalau komentar yang Anda berikan membangun.
Komentar yang Anda berikan selalu membuat saya ingin membanting meja dan kursi di tempat.
Herannya Anda merasa bangga dan tidak merasa menyakiti orang lain

Kenapa sih Anda selalu menunjuk tetapi tidak pernah melihat kepada diri sendiri?
Anda memberitahu saya untuk menjadi bagian dari keluarga Anda tapi setiap kali saya -yang ngomong2 seperti landak yang penakut ini- mencoba mendekat, Anda malah menyepak saya dengan keras dari depan.
Jangan bertanya kenapa saya tidak suka Anda.
Jangan salahkan salah saya kalau kemudian saya membenci Anda.
Jangan heran kalau saya ingin terus melarikan diri dari Anda.

Kalau saja Anda berada di posisi yang sama dengan saya, saya tidak akan segan-segan bicara.
Sayangnya tidak dan sekali lagi saya ini orang yang penakut
Saya mudah sakit hati dan gampang menangis.
Nafas saya sesak setiap merasa tertekan (yang berarti setiap kali melihat Anda) dan saya tidak melebih-lebihkan.

Tapi Anda tidak tahu kan?
Anda tidak sepintar yang anda pikirkan.

Adalah sia-sia mengharapkan Anda memperhatikan perasaan orang lain.
Karena perasaan orang lain apalagi perasaan saya tidak lebih berarti dari tai di pinggir jalan yang bisa diacuhkan karena bau dan tidak bermakna.

Jadi saya akan mencoba mengacuhkan Anda saja.
Dan berdoa semoga anak perempuan Anda disakiti orang lain seperti Anda menyakiti saya (doa terburuk yang pernah saya panjatkan)


Oh ngomong-ngomong, iya saya marah.

0 comments:

Post a Comment